Jumat, 25 September 2015

Melepas Dan Merakit Komponen Robot Sederhana

Setelah minggu sebelumnya diisi oleh kegiatan debat, minggu selanjutnya diisi oleh kegiatan robotik. Kegiatan ini berlangsung selama dua minggu dengan rincian minggu pertama memereteli komponen dan minggu kedua merakit robot menjadi utuh kembali.

Sebenarnya, untuk kegiatan robotik ini, di antara kami belum ada yang paham sama sekali.Satu-satunya robot yang sering  Untuk, itu, Bapak Edi Gunadi, selaku pembina KIR, memerintahkan untuk melepas bagian-bagian robot terlebih dahulu agar bisa tau komponen masing-masing, barulah kegiatan selanjutnya bisa untuk merakit robot. Namun, karena waktu yang terbatas, Pak Edi Gunadi harus meninggalkan sekolah terlebih dahulu.

Beginilah tampilan awal sebelum dipereteli atau dilepas komponennya.


Jangan lihat yang lain, Fokus...



Sebelum dilepas bagiannya satu per satu, teman-teman mengamati terlebih dahulu komponen-komponen yang ada pada robot. Biar setelah dilepas, nggak kesulitan dalam merakit kembali. Kan repot kalo nggak bisa ngerakit lagi, bisa-bisa dilepas gitu aja, nggak jadi robot yang utuh lagi.


Proses melepas bagian-bagian robot dimulai...










Semuanya selesai, nggak ada yang tertinggal. Bagian demi bagian sudah lepas satu sama lain. Pertemuan minggu pertama selesai dengan melepas bagian-bagian robot. Tenang, kami akan berusaha buat menyatukan kembali...

***

Melanjutkan kegiatan minggu sebelumnya, kali ini saatnya kami merakit bagian robot yang terpisah menjadi utuh kembali. Akhirnya, kamu siap menjadi robot yang utuh kembali~

Sebelumnya, ini adalah bagian yang akan dipasang.




Ternyata, istilah lebih mudah menghancurkan daripada menyatukan hampir terjadi pada teman-teman. Hampir saja komponen robot ini dibuang karena frustasi nggak bisa dirakit kembali. Eh, nggak, ya, nanti kami dimarahin Pak Edi Gunadi.

Ayo, usaha lagi




Hampir keliatan jadi. Semangat!






Hampir jadi. Tinggal pasang beberapa bagian

Namun, dengan kegigihan teman-teman untuk mengembalikan robot menjadi utuh, akhirnya bisa kembali lagi seperti semula. (Foto ini beneran setelah dirakit, bukan difoto sebelum dilepas komponennya).

Tampak samping kiri

Tampak samping kanan


Tampak samping kanan

Tampak depan

Agak jauh...

Ya, begitulah kegiatan kami minggu ini. Untuk minggu depan, kegiatan KIR akan diliburkan karena ada persiapan UTS dan pelaksanaan UTS. Jadi, dua minggu ke depan, post di blog KIR SMAN 33 Jakarta ditiadakan. Selamat berakhir pekan, dan sukses untuk UTS semester ganjil.



Jumat, 18 September 2015

Debat

Setelah minggu kemarin diisi dengan kegiatan percobaan fisika sederhana merica penakut, minggu ini diisi oleh kegiatan debat. Debat kali ini terdiri dari dua partai. Dalam satu partai diisi oleh dua kelompok yang saling beradu argumen.

Berikut foto-foto yang diambil ketika berdebat
















Untuk video debat, bisa ditonton di bawah ini atau kunjungi channel YouTube kita di sini

Hanya dua video yang bisa kami tampilkan, masih ada beberapa video yang secepatnya menyusul. Tonton dulu yang ini, baru deh yang lain hehehe.








Jumat, 11 September 2015

Praktikum: Merica Penakut

Halo, kembali lagi di blog KIR SMAN 33. Seperti yang telah disampaikan di post minggu kemarin, blog ini akan update setiap Jumat. Jadi, kalau ada yang belum baca dan penasaran apa kegiatan kami minggu kemarin, bisa baca di sini.

Oke, postingan kali ini akan membahas tentang sebuah percobaan Fisika sederhana dan mudah dilakukan. Mungkin teman-teman pernah mendengar istilah tegangan permukaan. Nah, kali ini kami melakukan percobaan untuk membuktikan adanya tegangan permukaan.

"Gimana, tuh, caranya?" 

Alat dan bahan yang dibutuhkan:
1. Merica. Bisa juga menggunakan partikel lain yang bisa mengapung di air, tapi jangan pake ban daleman mobil juga, ya :p
2. Air
3. Wadah, bisa pakai mangkuk atau ember kecil (2 buah)
4. Sabun cuci piring (jangan sebut merk!)
5. Payung (sebenernya nggak terlalu ngaruh dalam percobaan, bisa juga dihilangkan.)

Cara Kerja:
1. Tuang air ke dalam wadah
2. Taburkan merica ke dalam air
3. Tuang sabun cuci piring ke dalam wadah yang terpisah, lalu celupkan jari ke dalamnya
4. Masukkan jari ke permukaan atas wadah berisi air dan merica yang mengapung

Abaikan botol pada gambar di atas

Apa yang terjadi pada percobaan tadi?

Apa tuh?

Merica itu akan menjauhi jari yang kita tempelkan ke air. Mengapa bisa terjadi seperti itu? Apakah tangan kita bau sehingga merica-merica itu menjauhi kita? Bukan itu jawabannya.

Sebelumnya, ada diskusi terlebih dahulu kenapa semua ini bisa terjadi.





Setelah mendapatkan jawaban dari hasil diskusi, terpilihlah dua kelompok untuk menjelaskan ke depan.




Dari percobaan berikut, dapat disimpulkan bahwa prinsip fisika yang digunakan dalam percobaan tersebut adalah tegangan permukaan.
Air punya lapisan tipis di bagian permukaan atasnya. Ketika jari kita masukkan ke wadah berisi air dan merica yang sebelumnya sudah dilapisi sabun cuci, maka merica itu menjauhi tangan kita. Sabun cuci piring berperan sebagai penghancur lapisan dan pecah. Ketika sabun itu pecah, merica yang terbawa bersama sabun cuci akan pecah juga.

Oh, begitu toh... 

Konsep tegangan permukaan juga diterapkan oleh nyamuk. Kenapa nyamuk bisa berdiri di atas air?

"Karena nyamuk punya ilmu sakti."

"Karena nyamuk pake pelampung."

"Karena nyamuk pake sepatu boot."

Bukan, bukan itu jawabannya. Biar nggak ngaco, berikut penjelasannya:


Setiap benda terdiri dari molekul-molekul kecil yang saling berinteraksi, termasuk air. Setiap benda memiliki jenis molekul yang berbeda. Interaksi antar molekul dalam suatu zat disebut kohesi, sedangkan interaksi antar molekul pada zat yang berbeda disebut adhesi. 
Karena setiap molekul air berinteraksi, setiap molekul di dalam air mengalami gaya tarik dari segala arah sehingga menghasilkan gaya total sebesar nol. Pada permukaan air, hanya terdapat molekul air di samping kanan, kiri, dan bagian bawahnya yang menariknya, sedangkan di bagian atasnya tidak ada molekul air yang memberi gaya tarik. Inilah yang menyebabkan permukaan air tampak memiliki lapisan tipis elastis.
Jika di atas permukaan air diletakkan benda lain, maka benda ini akan memberi tekanan tertentu pada permukaan air. Molekul-molekul air di bawah permukaan akan memberikan gaya ke atas untuk menopang benda tersebut. 
Besarnya gaya ke atas ini merupakan perkalian koefisien tegangan permukaan zat cair dengan luas permukaan benda di atasnya. Gaya ke atas dari molekul-molekul air ini menyebabkan nyamuk tidak tenggelam dan mampu berdiri di atas permukaan air. Nyamuk yang sangat ringan tidak mampu memecah tegangan permukaan air. 
Kalau badan kita, tentu memiliki gaya tekan yang jauh lebih besar dari tegangan permukaan air, makanya kita tidak bisa berdiri seperti nyamuk di atas air. (Sumber: http://www.apakabardunia.com/2013/08/mengapa-nyamuk-bisa-berdiri-di-atas.html

Yak, sekian kegiatan percobaan yang pertama kali kami lakukan di tahun 2015/2016. Semoga kami bisa mengadakan percobaan-percobaan di kesempatan selanjutnya.

Jumat, 04 September 2015

Perkenalan

Halo, sobat. Kembali lagi di blog KIR SMAN 33 Jakarta. Postingan kali ini membahas pertemuan pertama ekskul KIR. Sebenarnya, pertemuan pertama dilakukakan pada tanggal 11 Agustus 2015. Tapi, berhubung ada sedikit gangguan teknis, jadinya baru bisa di-publish hari ini.

Pertemuan pertama ini diisi dengan kegiatan perkenalan. Rasanya penting dong buat kenal satu dengan yang lain. Kan nggak mungkin kalau nanti setahun bareng ternyata nggak saling kenal, jadinya serba repot. Mau manggil, tapi nggak tau nama. Udah tau namanya, tapi takut nggak nengok dan orang yang kita panggil ternyata nggak ngenalin kita. Itulah dilemanya anak kelas 10.
Bah, jadi curhat, nih.

Kegiatan siang ini diawali dengan berdoa. Kemudian, anggota kelas 11 mengucapkan selamat datang kepada anak-anak kelas 10 yang memilih ekskul KIR. Mereka juga mengucapkan terimakasih dengan kehadiran anak kelas 10 hari ini. Setelah itu, anggota kelas 11 memperkenalkan diri masing-masing dengan menyebutkan nama dan asal kelas.

Setelah semua anggota kelas 11 perkenalan, dilanjutkan dengan perkenalan anggota baru, yaitu dari anak kelas 10. Total ada 30 anggota baru yang hadir hari ini. Dari 30 anggota baru, lebih didominasi dari jurusan MIPA. Agak disayangkan juga dengan minimnya anggota dari jurusan IPS, bahkan nggak ada yang dari jurusan IBB.

Perkenalan anggota kelas 11
Pada pertemuan ini, anak kelas 10 masih terlihat canggung. Masih malu-malu kucing tampaknya. Lihat ekspresi yang mereka tunjukan ketika momen perkenalan salah satu teman mereka.



Tapi, teman-teman kelas 10 ini sangat penasaran ketika temannya sedang berkenalan. Mereka bisa kompakan gitu menatap temannya. Pandangannya bisa sama.

Kenapa tatapannya ke sana, ya? Ada apa, sih? 
Gambar di atas bukan lagi ngeliat perkenalan. Skip. (Jangan penasaran mereka lagi ngeliatin apa)



Perkenalan anak kelas 10

Kalian ngeliat apa, sih?

Oh, lagi ngeliat cowok keren ini kenalan. Pantes pada penasaran gitu~

Yang ini juga

Nah, yang ini lagi ngeliatin siapa, ya?
Halo~
Setelah semua anak kelas 10 selesai berkenalan, kemudian ada beberapa kakak kelas 12 yang ikut perkenalan diri. Mereka baru aja masuk karena bel selesai pelajaran baru berbunyi, lebih lama daripada bel pulang kelas 10 dan kelas 11.


Rasanya kalau cuma kenalan sebut nama dan kelas itu biasa aja. Kakak kelas 12 memberi tantangan kepada kelas 10 untuk menghapal nama teman-teman barunya. Dan, suasana seketika jadi ramai.

Nama lo siapa... nama lo siapa



Semoga dengan pertemuan pertama ini diharapkan anggota KIR kelas 10 bisa mengenali teman dan kakak-kakaknya di ekskul. 

Sekian kegiatan di pertemuan pertama KIR SMAN 33. Oh iya, sekadar mengingatkan kalau blog KIR SMAN 33 sekarang mulai aktif kembali dan akan ada posting baru setiap Jumat. Jadi, tetap pantengin terus blog kita yaa :D
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com